Zaman sekarang seperti ini, televisi sudah menjadi media elektronik yang mampu menyebarkan berita secara cepat dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Televisi mampu menarik perhatian pemirsanya dan mampu membuat para penonton ketagihan untuk selalu menyaksikan acara di televisi mulai dari berita, acara gosip, acara musik, talk show, reality show, iklan, sampai dengan film dan sinetron-sinetron. Dengan berbagai tema, acara dikemas sedemikian rupa hingga penonton rela duduk di depan televisi selama berjam-jam.
Salah satu tayangan televisi yang marak saat ini adalah sinetron. Ada yang berceritakan tentang cinta, persahabatan, kemiskinan, sampai dengan kekerasan. Hal ini tentu menjadi sorotan. Masyarakat yang menonton acara ini mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai pada orang tua terus menyaksikan acara demi acara sampai melupakan waktu, terutama bagi para remaja, lupa akan kewajibannya sebagai pelajar. Tayangan televisi yang berbau kekerasan tentunya akan mempengaruhi para remaja untuk berperilaku seperti apa yang mereka lihat di televisi. Hal inilah menjadi problematika di lingkungan kita dan perlu perhatian khusus bagi para orang tua.
Bagi saya pribadi, sinetron itu tidak penting adanya. Lebih baik menonton film yang durasinya 2-3 jam yang kita dapat ambil pointnya, daripada menonton sinetron yang bekepanjangan dan tidak ada ujungnya. Sinetron hanya menceritakan kehidupan yang terlalu berlebihan dan dibuat-buat.
Tayangan televisi sekarang ini alangkah baiknya kalau lebih banyak menayangkan ‘sesuatu’ yang sifatnya mendidik. Atau supaya tidak bosan paling tidak menciptakan suatu hiburan yang ada nilai moralnya juga. Itu juga merupakan kombinasi dari suatu tayangan agar tidak membosankan dan bisa menarik perhatian penontonnya. Kebanyakan dari tayangan televisi saat ini hanya menampilkan kisah-kisah kehidupan yang bertemakan cinta, cinta, dan cinta. Hidup ini tidak hanya diisi dengan cinta. Banyak hal lain yang lebih berharga dibandingkan cinta. Bukan berarti cinta itu tidak penting. Tayangan yang saya maksud ini adalah seperti Golden Ways. Acara yang memberi motivasi pada diri kita sendiri, bersyukur dengan apa yang telah kita miliki, dan mendidik kita ke arah yang lebih positif dan menjadi manusia yang lebih baik. Acara-acara seperti ini yang saya suka. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak sadar menjadi sadar.
Tayangan televisi seperti inilah yang baik untuk ditonton. Tayangan lainnya seperti salah satu acara di televisi yang menggunakan teknik hipnotis. Acaranya menghibur, tetapi di sela-sela acara sebelum ia mengembalikan kesadaran orang yang dihipnotisnya, sang presenter memberikan pesan-pesan tersendiri. Dan bagi saya, itulah sebuah hiburan yang tidak hanya sekedar hiburan. Belajar dari pengalaman orang lain itu juga penting.
Tayangan lainnya seperti berita yang mampu mengupas segala informasi baik dalam dunia politik, sosial, ekonomi, budaya turut menambah wawasan para penontonnya. Informasi yang diberikan akurat, tajam, dan terpercaya. Oleh karena itu, kepada para pemain di belakang layar, mari perbanyak tayangan televisi yang lebih mengajarkan ke arah positif yang ada pesan moralnya daripada tayangan yang kurang memberi inspirasi dan tidak ada nilai didiknya maupaun informasi daripada tayangan itu sendiri. Sukses selalu ya untuk pertelevisian Indonesia !
*Lomba Karya Tulis FIKOM Unissula
0 comments:
Posting Komentar